Powered By Blogger

Sabtu, 12 Mei 2012

WAWANCARA
Wawancara adalah tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal. Dalam wawancara, narasumber menjawab semua pertanyaan yang diajukan. Untuk mengetahui isi wawancara dapat dilakukan dengan cara menyimak dan mencatat  isi pokok pembicaraan dalam wawancara.

JENIS-JENIS WAWANCARA.
Wawancara terbuka merupakan interveiw dengan pertanyaan yang tidak bisa dijawab dengan ya atau tidak, itu terbuka untuk diskusi




 LANGKAH-LANGKAH DALAM WAWANCARA
Langkah 1: Tahap Pra-Wawancara
  Dapatkan Informasi Latar Belakang
  Tentukan siapa yang harus diwawancara

Langkah 2: Persiapan untuk Wawancara 
  Menyiapkan Wawancara
  Waktu dan Tempat.
   PertanyaaN
   Kumpulkan bahan dan peralatan 

Langkah 3: Melakukan Wawancara 
   Mengatur nada perasaan untuk wawancara
   Mengatur Peralatan
   Lakukan Wawancara. 
 
Persiapan wawancara dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut.
1.         Menentukan topik yang akan ditanyakan.
2.         Menentukan tujuan wawancara.
3.         Menyusun daftar pertanyaan.
4.         Menentukan narasumber yang akan diwawancarai.
5.         Membuat kesepakatan dengan narasumber tentang waktu dan tempat wawancara.
6.         Melaksanakan wawancara.
7.         Mencatat pokok-pokok informasi yang diperoleh dari wawancara.
Menyusun hasil wawancara (kalau akan digunakan untuk kepentingan bersama, sekolah, atau perusahaan).
Cara mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara:
1.      Menyimak wawancara dengan seksama dari awal hingga akhir.
2.      Mencatat orang yang melakukan wawancara, baik pewawancara maupun narasumber.
3.      Mencatat isi pokok pembicaraan dalam wawancara, antara lain:
a.       Apa yang dibicarakan atau masalah yang dibahas dalam wawancara.
b.      Tanggapan atau pendapat narasumber.
Tanggapan narasumber dapat berupa pendapat tentang penyebab sebuah masalah dan penanggulangan masalah yang dibahas dalam wawancara. Isi pokok wawancara dapat disatukan menjadi rangkuman dan disampaikan kepada orang lain.


Ada dua macam model penulisan hasil wawancara, yaitu model dialog dan model narasi.
1.         Model dialog
        Hasil wawancara dituliskan dalam bentuk tanya jawab. Pertanyaan pewawancara dan jawaban narasumber ditampilkan secara berurutan.
2.         Model narasi
       Hasil wawancara dituliskan dalam bentuk esai narasi. Penulisan ini dilakukan secara kronologis sesuai dengan urutan penyampaian pertanyaan dan jawaban narasumber. Penulisan hasil wawancara dengan model ini perlu memperhatikan hal-hal berikut.
a.  laporan disusun berdasar pokok-pokok informasi yang ditulis sebelumnya.
b.  laporan harus menyebutkan narasumber, waktu, dan tempat wawancara.
c.  penulisan sesuai dengan hasil wawancara.
d.  laporan disusun dengan keterangan yang penting dan relevan dengan topik yang dipilih.
e.  laporan tidak mengemukakan hal-hal yang bersifat tidak etis dan menyinggung perasaan pribadi.
f.   laporan dibuat dalam kalimat tidak langsung.
g.  laporan disusun dalam bentuk paragraf-paragraf.
h.  penulisan laporan harus dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
i.   kalimat ditulis dengan bahasa baku den dengan ejaan serta tanda baca yang benar.
j.  laporan disusun dengan kaidah baku yang sesuai untuk laporan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar